
Berpikir untuk membuka usaha keripik singkong namun masih awam soal modal dan bagaimana cara memulainya? Jika iya, artikel ini mungkin akan sangat membantu Anda dalam mempersiapkan Anggaran usaha dan strategi usaha secara lebih matang.
Sebelum terjun ke usaha itu, Anda setidaknya perlu mengetahui rincian modal yang diperlukan. Dari perhitungan ini Anda bisa mengetahui berapa uang yang perlu dipersiapkan.
Setelah modal juga perlu adanya tips khusus agar usaha yang kamu jalankan bisa menghasilkan. Lantas berapa modal dan tips apa saja yang perlu dilakukan? Yuk simak ulasan berikut
Estimasi Modal dan Laba
Perhitungan modal dan estimasi laba sangat diperlukan sebelum memulai usaha. Tujuannya agar Anda bisa menyiapkan sejumlah uang dan berapa keuntungan yang didapatkan perbulannya. Berikut perhitungan estimasi modal usaha makanan ringan!
Perkiraan Modal
Dalam menjalankan usaha makanan ringan diasumsikan berbisnis keripik singkong. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian modalnya:
Barang | Harga |
Toples besar | 80.000 |
Pisau | 20.000 |
Pisau iris | 25.000 |
Kompor gas | 200.000 |
Baskom plastik | 75.000 |
Penggorengan | 75.000 |
Ember | 25.000 |
Total | 500.000 |
Biaya operasional
Selain modal ada beberapa biaya yang perlu dikeluarkan dan berikut ulasannya:
Peralatan/barang | Harga |
Singkong 20 kg @10.000 | 200.000 |
Bumbu aneka rasa | 50.000 |
Plastik kemasan 3 kg | 120.000 |
Minyak goreng 2 liter | 50.000 |
Gas elpiji 3 kg | 30.000 |
Total | 450.000 |
Perhitungan omset dan keuntungan
Dalam kasus ini diasumsikan terjual 40 pcs setiap hari @7.000. Berikut hitungan selengkapnya
Rincian | Total |
Omset per bulan | 40 pcs x 30 = 1.200 pcs |
Pendapatan | 1.200 pcs x 7.000 = 8.400.000 |
Keuntungan 80% dari pendapatan | 8.400.000 x 40% = 3.360.000 |
Laba bersih | 3.360.000 - 450.000 = 3.150.000 |
Tips Sukses Usaha Makanan Ringan
Dalam usaha makanan ringan khususnya keripik singkong tips sukses agar cepat menghasilkan keuntungan. Tips ini sifatnya umum dan bukan hanya keripik singkong dan berikut ulasannya:
Variasi rasa
Variasi rasa untuk makanan ringan bisa dalam bentuk balado, pedas, manis, atau yang lainnya. Dengan banyaknya varian ini membuat pelanggan bisa memilih mana rasa yang cocok untuk mereka.
Anda bisa menempatkan pilihan rasa pada kemasan bagian awal. Dengan cara ini pelanggan bisa mengetahui jika makanan ringan ini rasanya demikian. Anda bisa membuat kotak-kotak pilihan rasa lalu centang sesuai rasa di dalamnya.
Kemasan menarik
Segala makanan ringan yang dijual perlu menggunakan kemasan yang menarik dan menjual. Banyak jenis kemasan kekinian seperti standing pouch, transmatz atau model yang lainnya.
Pada bentuk kemasan itu, Anda bisa membuatnya full colour agar terlihat mengesankan. Kamu bisa menggunakan kombinasi warna, gambar dan tulisan agar kemasan ini bisa menarik banyak pelanggan.
Jika bingung, Anda bisa menggunakan jasa design yang ada di internet untuk membuat konsep kemasan. Proses ini begitu diperlukan karena antara kemasan dan produk di dalamnya sama-sama penting.
Promosi via online
Melakukan penjualan via online kini banyak digemari dan hasilnya sangat maksimal. Proses ini tentu tidak mudah karena ada yang promosi yang gratisan dan berbayar. Proses promosi berbayar biasanya menggunakan Facebook atau Google.
Hasil yang cepat didapat dari cara promosi secara berbayar. Namun proses ini masih perlu mengeluarkan uang untuk biaya periklanan. Meski demikian hasil yang didapatkan sangat besar selama tahu cara beriklan di media tersebut.
Namun jika Anda kesulitan dana bisa juga menggunakan cara gratisan. Untuk cara yang gratis bisa masuk ke grup resep makanan atau jual beli makanan. Pada media tersebut, kamu bisa share jualan dan lakukan secara sabar dan konsisten.
Menentukan target pasar
Dalam menjual makanan ringan, target pasar sangat diperlukan untuk mengetahui produk itu cocok untuk siapa. Selain itu, tentukan juga produk tersebut bagusnya untuk kalangan middle atau high level.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, high level memang diperlukan dan ini harus dikemas secara menarik dan bagus. Karena mereka mengutamakan penyajian daripada harga. Sebesar apapun harganya tidak jadi masalah selama pengemasannya menarik dan produknya berkualitas terbaik.
Jika produknya singkong ini bisa untuk remaja, anak-anak dan dewasa. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda bisa menarget kalangan dewasa dengan tingkat ekonomi tinggi. Misalnya orang kantoran, pengusaha, atau orang-orang yang kaya lainnya.
Kendala Bisnis Makanan Ringan
Bisnis makanan ringan memang menguntungkan tetapi ada juga kendala yang dihadapi. Beberapa kendala tersebut diantaranya sebagai berikut:
Bahan produksi mahal
Bahan produksi kerap menjadi masalah karena harganya yang terlalu mahal. Sebab harganya tidak menentukan dan akan menjadi masalah jika harganya melambung tinggi.
Singkong yang awalnya 10 ribu per kg bisa saja naik sekian persen dalam beberapa saat. Hal seperti ini jelas menjadi masalah dan bisa mengurangi pendapatan yang akan kamu terima nantinya.
Bukan hanya singkong tetapi bahan produksi lainnya pun juga demikian. Karena itu adalah bahan utama maka mau tidak mau tetap harus dibeli. Jika tidak maka proses produksi tidak akan pernah berjalan.
Proses produksi sedikit rumit
Dalam memproduksi makanan ringan terkadang ada beberapa bahan yang prosesnya cukup rumit. Bentuknya kerumitannya karena bahan tersebut harus diproses secara manual atau tradisional.
Karena demikian maka proses produksinya bisa melambat. Walhasil akan semakin banyak biaya produksi yang perlu dikeluarkan untuk para karyawan. Akibatnya tentu pada pendapatan yang akan diterima per bulannya nanti.
Bahannya langka
Beberapa pengusaha terkadang mengeluh terkait bahan produksi yang mulai langka di pasaran. Hal seperti ini membuat pelaku usaha mencari alternatif lain untuk mendukung usahanya tetap berjalan.
Salah satu langkah yang sering diambil adalah dengan membeli bahan produksi dari jalur import. Proses ini tetap dilakukan meski bahannya lebih mahal dari dalam negeri.
Salah satu langkah dalam masalah ini adalah punya akses langsung dengan petani atau tangan pertama. Kamu bisa mencari akses bukan dari satu orang melainkan beberapa orang agar tidak kekurangan bahan.
Modal tidak cukup
Dalam menjalankan usaha makanan ringan beberapa pelaku usaha sampai kekurangan modal. Hal ini terjadi karena proses permintaan yang semakin tinggi dari para konsumen.
Kekurangan modal juga bisa terjadi dari para distributor yang tidak kunjung membayar. Proses ini sering terjadi dan akibatnya pelaku usaha tidak memiliki dana cukup untuk proses produksi.
Dalam keadaan demikian, opsi terbaiknya adalah meminjam kepada teman atau perbankan. Jika melalui perbankan maka harus siap dengan bunga yang jumlahnya tidak sedikit.
Usaha makanan ringan hingga sekarang masih berpeluang besar untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga ini bisa menjadi usaha terbaik untuk mendapatkan penghasilan harian atau bulanan. Namun dalam melakukannya ada tips sukses dan kendala yang sering dialami oleh pelaku usaha.