Table of contents: [Hide] [Show]

Lele merupakan jenis ikan yang rasanya enak dan banyak dijual di restoran, warung makan atau tempat lain. Karena peminatnya yang banyak membuat usaha ikan lele ini masih menggiurkan hingga sekarang.

Sebelum memulai perlu berbagai analisa yang harus kamu persiapkan. Misalnya perhitungan modal, laba rugi dan bagaimana memasarkan bisnis tersebut. Khusus perhitungan modal ini dibuat persiapan agar kamu bisa menyiapkan uang yang dibutuhkan.

Kira-kira berapa jumlah modal yang diperlukan untuk memulai usaha bisnis ikan lele? Lau bagaimana strategi pemasarannya? Yuk simak ulasan berikut

Estimasi Anggaran Usaha dan Laba Bisnis Ikan Lele

Sebagai pemula, perkiraan modal dan laba dari usaha ikan lele sangat dibutuhkan. Dari perhitungan ini bisa menjadi langkah awal ketika kelak akan mengembangkan usaha tersebut.

  1. Estimasi modal

Dalam menjalankan bisnis lele diperlukan modal sebagai berikut:

Nama barang

Harga

Kolam terpal atau beton

1.200.000

Bibit lele 3000 ekor (4-5 cm)

1.500.000

Pakan ikan

700.000

Obat dan vitamin lele

 200.000

Total 

 3.600.000

  1. Rincian keuntungan

Sebelum proses perhitungannya diasumsikan harga per kg 20 ribu dan berisi 10 ekor. Untuk lebih jelasnya, berikut perhitungan labanya:

Rincian 

Perhitungan 

3.000 ekor lele

Setara 300 kg

Tingkat kematian lele 5%

300 x 5% = 15 ekor. Jadi lele yang masih hidup estimasinya 285 ekor

Pendapatan

285 x 20.000 = 5.700.000

Laba bersih

 5.700.000 - 3.600.000 = 2.100.000

Dengan berbisnis lele sebanyak 3.000 ekor potensi penghasilannya sebesar 2,1 juta rupiah. Jumlah ini bisa saja lebih besar jika ikan lelenya lebih besar dari yang diperkirakan. Semakin besar ikan lele maka semakin sedikit jumlah lele per kilogramnya.

Tips Sukses Berbisnis Ikan Lele

Dalam memulai usaha ikan lele perlu adanya tips khusus agar bisa meraup keuntungan seperti di atas. Tips ini terkadang begitu disepelekan padahal sangat penting untuk diketahui dan berikut ulasannya:

  1. Memilih benih terbaik

Sebagai pemula, kamu perlu selektif dalam memilih benih ikan lele yang akan ditebar. Salah satu cirinya harus gesit, tidak cacat fisik, warna cerah, seragam dan tidak menggantung saat berada di dalam air.

Dari cir-ciri ini, kamu juga perlu memastikan bahwa tempat pembelian tidak jauh dari tempat tinggal. Tempat yang jauh bisa membuat kondisi lele tidak lagi sehat sehingga bisa saja ada yang mati di tengah jalan. Selain itu, proses ini dilakukan untuk menekan biaya transportasi agar tidak terlalu tinggi.

  1. Penebaran benih yang tepat

Dalam menebar benih perlu dilakukan di waktu yang tepat dengan suhu udara tidak terlalu panas. Untuk siang hari, kamu bisa menebar benih antara jam 08.00 hingga 09.00. Sedangkan untuk sore hari bisa dilakukan pada jam 15.00 hingga 16.00.

Selain waktu, ada teknik khusus yang perlu dilakukan agar ikan lele tidak stress dan akhirnya mati. Masukkan wadah lele lalu berikan sedikit demi sedikit air lalu biarkan lele tersebut keluar dengan sendirinya di dalam air.

  1. Pemberian pakan

Pakan termasuk salah satu biaya paling besar dalam beternak ikan lele. Biaya ini dikeluarkan karena pakan diberikan setiap hari dan jumlahnya tidak sedikit. Oleh karena itu perlu mengetahui seperti apa pakan lele yang terbaik.

Pakan yang baik untuk lele diantaranya banyak mengandung protein. Semakin banyak protein di dalam pakan semakin bagus kualitas lele yang dihasilkan. Dalam pakan tersebut setidaknya ada 31% protein untuk memenuhi kebutuhan harian lele.

Dalam pemberian pakan juga tergantung pada sedikit banyak ikan lele yang dibudidayakan. Pada setiap produk ada takaran berapa jumlah pakan yang perlu diberikan setiap hari saat berbisnis ikan lele.

  1. Lakukan kontrol harian

Proses pengontrolan sangat diperlukan dan bisa dilakukan setiap hari. Pengontrolan pada usaha ini bisa pada ikan lele, kolam dan air di dalamnya. Kondisi ini perlu diperhatikan karena punya peranan penting dalam tumbuh kembang ikan lele.

Selain itu, pengontrolan dilakukan untuk mengetahui penyakit atau hama pada lele. Jika terkena penyakit maka perlu tindakan cepat agar tidak banyak lele yang stress atau mati di dalam kolam.

  1. Gunakan pakan tambahan

Pakan tambahan diperlukan agar ikan lele pertumbuhannya semakin cepat dan bisa segera panen. Proses memperolehnya juga sangat mudah dan umumnya banyak dijual di beberapa tempat.

Bentuk pakan tersebut seperti limbah burung puyuh, belatung, bekicot dan limbah penetasan telur. Kandungan pada pakan ini punya kadar protein yang tinggi dan sangat baik untuk ikan lele

Kendala Berbisnis Ikan Lele

Dalam berbisnis ikan lele memang butuh kesabaran yang tinggi karena masa panennya antara 3-4 bulan. Selama masa tersebut ada beberapa kendala yang dialami oleh pengusaha lele diantaranya:

  1. Pemilihan lokasi yang kurang tepat

Berbisnis lele membutuhkan lahan yang cukup dan lokasinya harus strategis. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan jika di daerah tersebut pasokan air untuk kolam lele sudah cukup.

Umumnya orang hanya melihat lahan besar tanpa memperhatikan pasokan air. Padahal ini sama pentingnya dan bisa membuat tumbuh kembang lele semakin bagus.

Dalam hal ini solusinya adalah bagaimana proses pengairan dan pasokan airnya mencukupi. Dengan demikian maka air bisa dialirkan ke tempat yang tepat dan tidak terjadi limbah yang bisa menimbulkan hama penyakit.

  1. Kurangnya ilmu pengetahuan

Sebelum berbisnis lele, kamu perlu mengetahui secara detail terkait berbagai hal tentang usaha tersebut. Misalnya memilih lahan, pemilihan benih, pakan dan hal lain yang berkaitan dengan lele.

Kurangnya ilmu pengetahuan tentang ini bisa membuat kamu gagal panen saat sudah waktunya. Akibatnya bukan keuntungan tetapi kerugian yang kamu dapatkan dalam usaha tersebut.

Untuk itu kamu bisa membaca buku-buku tentang ikan lele sebelum memutuskan untuk berbisnis. Anggap saja ini investasi waktu agar kelak kamu bisa meraih keuntungan yang diinginkan.

  1. Salah memilih bibit

Bibit lele yang ingin dibuat bisnis harus memenuhi kriteria yang tepat. Kesalahan dalam proses ini bisa membuat lele tidak bisa bertahan lama. Bahkan bibit ini bisa mati sebelum masa panen.

Umumnya bibit lele terbaik memiliki ukuran antara 3-5 cm. Ukuran ini ideal dan punya potensi untuk terus berkembang. Semakin panjang semakin bagus dan umumnya lebih mahal.

Selain ukuran, bibit juga dipastikan berada di kolam dengan pengairan terbaik. Hal ini penting karena menyangkut ketahanan bibit lele terhadap berbagai penyakit dan hama.

Bisnis bibit lele merupakan usaha yang tidak membutuhkan biaya besar dan hasilnya menguntungkan. Untuk meraih itu tidak instan melainkan perlu beberapa tips dan proses yang butuh kesabaran tinggi.

Selain itu ada beberapa kendala yang dialami oleh beberapa pengusaha bisnis lele. Dari kendala itu kamu bisa belajar dan terus mencari solusi terbaik terkait apa yang harus dilakukan.

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *