Resiko Usaha Telur gulung atau Bisnis Telur gulung tentunya harus kita pelajari sebelum kita memulai yang termasuk dalam kategori usaha kaki lima ini. sebagai makanan kaki lima atau Bahasa kerennya street food yang sedang viral saat ini membuat kita juga harus memikirkan banyak resikonya. Meskipun usaha telur gulung sendiri baik dalam modal dan kebutuhan untuk memulai usahanya sendiri sangatlah mudah dan flexible, usaha ini juga punya banyak resiko yang harus kita pelajari. Contohnya saja kita bisa membuka telur gulung keliling, atau usaha telur gulung yang menetap di tempat atau pun usaha didepan rumah.

Resiko usaha atau bisnis telur gulung secara global

Resiko bisnis telur gulung secara global adalah dalam kita praktek membuatnya dan pemasaran. Yang kita maksud dalam praktek adalah membuat adonan yang tepat dan cara menggulung di stick merupakan kesulitan tersendiri pada banyak orang, meskipun sudah banyak tutorial cara membuat telur gulung di youtube kalau kita belum benar-benar lihai tetapi kita langsung terjun menjual telur gulung, tentunya kita akan mendapat komplain dari pembeli karena bentuk dan proses yang lama.

Kemudian soal rasa kita kebanyakan memang dari faktor bumbu serbuk yang kita pakai, anggaranusaha.com merekomendasikan bumbu serbuk menggunakan bumbu serbuk Indofood dengan varian rasa bbq, balado, bon cabe dan jagung bakar.

Mengenai pemasaran, biasakan kita menggunakan banner dengan mencantumkan harga dan bentuk dari telur gelung yang nantinya kita sajikan. Banner yang dimaksud adalah banner yang bisa kita bawa kemana-mana dengan seperti gambar di bawah ini.

Resiko Usaha Telur gulung Keliling Atau Kaki Lima.

Telur gulung keliling seperti memakai gerobak sepeda motor mempunya beberapa resiko sebagai berikut:

  1. Persaingan banyak antar penjual telur gulung yang membuat kita harus mencari lahan kosong pada akhirnya kita harus berdagang di tempat yang sepi. Solusinya adalah kita harus pintar-pintar mencari jam berbeda berjualan telur gulur pesaing kita, misal di kampung A dia berjualan di jam 7 malam, maka kita harus sudah masuk di kampung tersebut 1-2 jam sebelum pesaing.
  2. resep kebanyakan sama yang membuat orang bosan, jika kita tidak bisa mengembangkan menu atau rasa baru, kita bisa melihat banyak tutorial di youtube.
  3. Rawan bentuk premanisme dan aparat jika kita berdagang di tempat yang tidak sepatutnya atau tanpa izin, mungkin ini khusus daerah industri.
  4. Faktor cuaca atau musim hujan membuat kita tidak bisa berdagang
  5. Persaingan harga ketat contoh untuk kantung anak  sekolah saja adalah 1.000 rupiah dan harga di perumahan bisa mencapai 800 sampai 500 rupiah.

Resiko Usaha Telur gulung depan rumah.

Berjualan telur gulung depan rumah yang dimaksud adalah berjualan diam di tempat atau tidak berkeliling memang secara modal menjadi lebih murah tapi usaha ini juga memiliki resiko terkait masalah pemasaran sebagai berikut.

  1. Dengan usaha didepan rumah maka pemasaran kita terbatas mau tidak mau untuk meningkat jumlah pembeli kita harus menggunakan semacam aplikasi gojek ataupun lainya (jika memang rumah atau tempat jual kita tidak strategis, tapi dengan begitu sasaran pembeli kita bukan lagi masyarakat menengah kebawah melainkan masyarakat menengah keatas sehingga baik cita rasa ataupun tampilan yang kita jual nantinya juga harus premium.
  2. Usaha sepi dapat di pastikan, maka solusinya kita harus berjualan di depan jalan besar yang tidak terlalu jauh dari rumah. Kita bisa membuka booth usaha tersebut ditempat ramai meskipun pada akhirnya akan menambah modal jualan kita.

Kesimpulan

Usaha telur gulung tentunya menjadi primadona usaha bagi kita yang pusing memikirkan peluang dari berbagai usaha kuliner lainnya apalagi lagi sekarang, tapi karena pasti semua orang akan berpikir sama, usaha ini tentunya akan sulit di persaingan ketat termasuk harga maka dari itu sebelum kita memulai usaha telur gulung ini setidaknya kita wajib mengatuhi resiko dan menimbang bagaimana cara mengatasinya.

Share: